Dalam kehidupan berorganisasi, tak jarang kita menemukan
partner-partner dalam hidup. Beberapa cocok dan bisa bekerja dengan baik dan
efektif. Beberapa tidak, dan sepertinya banyak. Jika kita meniatkan meminta tolong
untuk membagi beban, tak heran jika akhirnya banyak yang keberatan. Beban
amanah sendiri saja sudah berat, ditambah yang lainnya. Pun ketika nanti di
akhirat, hisab yang dilakukan atas nama diri sendiri, bukan partner kita. Maka
klausul yang paling tepat memang untuk membantu kita lebih banyak mengingat
Allah.
Teruntuk partner yang selama ini telah membersamai dalam
lelah-lelah peluh dakwah. Maafkan jika aku terlalu banyak membuat berat karena
beban yang seharusnya kubawa sendiri, kupaksa kalian juga yang membawanya. Aku
baru menyadari bahwa tujuan kita berpartner sepertinya belum sesuai. Tidak ada
kata terlambat untuk memperbaiki niat hati. Bolehkah aku memintamu kembali,
sebagai divisi pengingat diri atas ayat-ayat ilahi?
Tengah tahun ini rasanya waktu yang tepat buat merefleksi
diri. Maaf untuk beribu kata yang tak pantas terucap. Maaf untuk ekspektasi
yang terlalu tinggi. Maaf untuk diri yang suka berlepas dari tanggungjawab
pribadi. Maaf untuk baper-baper yang tak terkendali. Besok-besok insyaallah
ngga lagi. kalau terulang, minta tolong diingetin.
Izinkan aku menandai mereka di tulisan ini: Azzam Izzudin,
Khoirotun Nisa, Nelly Sekar PDA, Bagas Luhur Prabowo, Hafidz Assad, Yureni
Agustina. Orang yang paling banyak mengingatkanku akan ayat-ayat Ilahi
sepanjang tahun 2019 ini. Semoga Google mempertemukanmu dengan tulisan ini,
atas jawaban kekepoanmu dengan diri sendiri. Wkwk.
Adanya partner harus
banyak-banyak disyukuri
Dengannya, kita akan
banyak berdzikir
Kalau ia menyenangkan
kita bisa lebih melesat lagi
Kalau menyebalkan,
setidaknya kita bisa banyak-banyak istighfar
“Astaghfirullah, kamu
tuh yaaaaa. Hzzz”
Wkwk.
200819
Assalamualaikum.
BalasHapusini kak Salsabila Yasmin wakil EM UB kah?
iyaa... salam kenal
Hapus