Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Dosis Terapi

Kamu punya target harian tilawah ngga? Aku punya. Simpel sih. 1 juz per-hari. Kalau aku berhasil menuntaskan itu, rasanya hal itu jadi terapi buat mood ku selama seharian. Kalau aku baca di awal hari, aku bakal ngerasa seharian itu lebih yakin dan tenang. Kalau aku baca di akhir hari, aku bakal banyak banget merefleksi hari itu. Yang buruk biar jadi pembelajaran, yang baik untuk dipertahankan. Aku menyebut 1 juz sehari sebagai dosis terapi. Karena (versiku) dibawah itu belum berhasil jadi terapi buat jiwaku yang gampang bet goyah ini hehe. Untuk sampai ke kebiasaan 1 juz itu gampang ngga sih? Sejujurnya ngga. Butuh menangkal beribu pemakluman atas diri sendiri yang super manja. Ketika aku marah-marah sama diriku sendiri, aku bilang “ kuncinya Cuma satu, kamu mau berubah atau ngga?”. Dan harus bener-bener galak sama diri sendiri. Heu Ada saatnya juga, dimana kita udah baca, sampe ditengah-tengah nih malah capek ngos-ngosan. Habis itu malah ngitung jumlah halaman yang...

Arsip Sejarah Kehidupan

Untuk apa aku menulis? Untuk mengarsipkan dokumen diriku :) Simpel kan ya? wkwk. aku mulai menulis sejak kelas 1 SMP. Dari dulu, aku tipe orang yang sulit sekali mengungkapkan perasaan lewat bicara. Gatau kenapa, setiap kali bicara aku cenderung gagap. Rasanya kecepatan berfikirku tidak sejalan dengan kecepatan mulutku dan aku ngga bisa sembarang cerita ke orang. Aku tipe orang yang sulit mempercayai teman. Padahal aku lancar ketika mengungkapkannya dalam tulisan. Di kelas 1 SMP itu, aku banyak mendapatkan tekanan dari senior. Sebenarnya bukan aku sih yang ditekan. Secara umum, angkatanku mendapatkan tekanan. Tapi aku ngga bisa melampiaskan kekesalanku ke orang. Jadilah aku beli 1 buku yang bener-bener aku suka untuk melampiaskan segalanya. Apapun perassaanku aku tuliskan. Bahkan ada lembar-lembar yang basah karena air mata, atau sobek karena kesal sekali aku waktu itu. Bahasa yang aku pake lucu banget. Wkwk, bahkan kebanyakan alay. Tapi sebenernya, setelah aku perhatik...

Kata, Doa, dan Percaya

Sore itu, cerah. Aku membawa 2 pak roti tawar dan beberapa jajan lainnya. Tak lupa kotak berisi irisan jeruk manis siap makan. Turun dari mobil, bergegas aku menuju ke arah asrama. Hari ini hari minggu, aku mengunjungi adek-adekku yang ada di pondok. Jarang-jarang aku bisa meluangkan waktu di akhir pekan. Karena waktu jenguk pondok hanya di akhir pekan dan memang kegiatan kampus juga kebanyakan ada di akhir pekan. Kunjunganku kali ini sekaligus untuk menemani ayah. Umi sedang ada ujian di kampus. Yaah, hitung-hitung sebagai bentuk tanda sayang. Aku baru saja sampai ke serambinya, salah satu anak mendekatiku “kakaknya Disa sama Tasnim ya? aku panggilkan anaknya sebentar ya kak” “Oh iya. Terimakasih ya.” aku terkenal juga disini rupanya. Belum bilang apa-apa sudah ada saja yang tau maksudku. Hehe.  Tak lama kemudian, dua adikku datang. Ayah juga sudah kembali dari shalat ashar. Kami bercengkrama di sebelah perpustakaan pondok. Kubuka bawaanku. “Ini roti tawar...