Dari kecil aku senang membaca cerita sejarah. Meskipun nilai mata pelajaran sejarah ngga pernah sempurna 100 karena aku selalu gagal menghafalkan tanggal-tanggal atau terkadang nama-nama yang asing di telinga. Tapi pada dasarnya, aku senang membaca dan mendengarkan cerita orang. Ada rasa, karsa, dan imaji yang bermain dalam otakku ketika aku menikmatinya. Pernahkah kamu bayangkan? Bagaimana sejarah itu sampai bisa ditulis? Seorang pangeran gagah perkasa Diponegoro menuliskan babad nya sendiri -Autobiografi-. Maka apa yang dilihat, dirasa, didengar, itulah yang menjadi salah satu sumber sejarah yang hari ini kita pelajari sebagai perang Jawa. Tapi, coba kita bayangkan ketika seorang penjajah belanda yang menuliskan apa yang dilihatnya. Maka pejuang kita yang hari ini disematkan gelar pahlawan, pada hari itu akan dituliskan sebagai pemberontak. Raja yang arif bijaksana tegas melawan penjajah, maka akan dituliskan sebagai raja lalim yang sewenang-wenang karena tidak mengunt...
Siapa yang akan mencatatkan kisah sejarahmu, jika tidak dimulai dari tanganmu?