Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Antara Cinta dan Waktu

“kamu akan selalu punya waktu untuk yang dicinta” Prioritas, biasanya diidentikkan dengan mana yang lebih penting, mana yang lebih mendesak, mana yang lebih harus didahulukan. Tapi sebenarnya, secara sederhana bisa kita runtut, yang mana yang lebih kau cinta, itulah yang kau jadikan prioritas. Mari kita coba ambil sebuah kasus. Ketika di rumah, orang tua kita sakit. Sedangkan ada pekerjaan yang harus diselesaikan di kantor. Mana yang kiranya akan diprioritaskan? Jika kita lebih cinta pada orang tua di rumah, maka bisa jadi kita pulang dan menjenguk orang tua. Jika kita lebih cinta terhadap pekerjaan kita, maka kita akan tinggal dan menyelesaikan semuanya. Sederhananya seperti itu. Tapi nyatanya, hidup ini kadang tidak sederhana. Ketika kita pulang ke rumah dengan niat tidak ingin dipandang buruk oleh keluarga, maka cinta kita untuk siapa? Untuk orang tua, atau untuk pandangan orang semata? Ketika kita memutuskan untuk tidak pulang dengan pertimbangan bahw...

Hari Pertama Ramadhan 2018

“Senangkah kau ketika adzan maghrib dikumandangkan, sedangkan esok hari puasa?” Ibaratkan sebuah game, ramadhan adalah level bonus yang setara dengan kemenangan 1000 level yang lainnya dengan mengalahkan bos besar nafsu kita sendiri. Pertanyaannya, apakah kita bisa memastikan dapat memasuki level tersebut jika di level sebelumnya kita sudah “game over”? atau mungkin nyawa kita ternyata sudah tinggal 1 dari yang semulanya 3, apakah kita bisa optimal di level tersebut? Siapa yang bisa menjamin kita masuk ke bulan ramadhan? Maghrib itu, aku beraktifitas seperti biasa. Rasa senang karena memasuki ramadhan sudah tentu ada. Tapi jujur rasanya agak sedikit hambar. Mungkin persiapan selama ini masih kurang. Selepas tarawih, aku mendapatkan berita. Dosen yang paling kami sayangi meninggal dunia. Tidak ada satupun yang menyangka. Umurnya masih sangat belia. Pembawaannya sangat ceria. Tidak pernah marah, semua mahasiswa merasa beruntung dibimbing olehnya. Beliau dipanggil ke harib...